Minggu, 16 September 2012

Tugas agama Gereja yang Mengumat


Nama   : Yacinta Nandasari A
No       : 26
Kelas   : XI IPA 4
Ulangan Harian Agama
Soal :
1.      Apa artinya Gereja adalah Umat Allah?
2.      Mengapa Gereja sebagai Umat Allah dimunculkan oleh Konsili Vatikan II?
3.      Apa ciri-ciri Gereja sebagai Umat Allah?
4.      Apa konsekuensi bagi hierarki dan awam jika Gereja sungguh merupakan Umat Allah?
5.      Apa dasar dari Gereja yang mengumat?
6.      Apakah lingkungan atau parokimu sudah merupakan Gereja local yang mengumat? Mengapa?
7.      Apa bedanya antara model Gereja Institusional dan Hierarkis Piramidal dan Gereja Persekutuan Umat Allah?
8.      Mengapa Gereja sebagai persekutuan umat harus terbuka?
9.      Kegiatan apa saja yang dapat anda lakukan untuk menunjukkan bahwa anda adalah anggota Umat Allah yang sungguh terbuka kepada teman anda yang berkeyakinan lain?
10.  Buatlah karangan “Menuju Gereja Komunitas Basis Yang Terbuka”


Jawab :
1.      Gereja sebagai Umat Allah ialah bahwa semua anggotanya memiliki kesejajaran/persamaan status yang fundamental. Tidak ada istilah yang disebut kelas atau golongan dalam lingkup persekutuan para anggota jemaat karena semuanya merupakan orang yang terpilih.
2.      Gereja sebagai Umat Allah dimunculkan kembali oleh Konsili Vatikan II karenasudah terlalu lama Gereja menjadi terlalu hierarkis, didominasi oleh kaum rohanian dan awam yang adalah mayoritas dalam Gereja agak terdesak ke pinggir. Dengan paham Gereja sebagai Umat Allah, diakui kembali kesamaan martabat dan peranan semua anggota Gereja. Semua anggota Gereja memiliki martabat yang sama, hanya berbeda dalam hal fungsi.
3.      Ciri-ciri Gereja sebagai Umat Allah :
a.       Para hierarki dan awam saling bekerjasama untuk memajukan gereja
b.      Adanya persamaan martabat antara hierarki dan awam
4.      Konsekuensi hierarki dan awam jika Gereja sungguh merupakan Umat Allah :
·         Konsekuensi untuk awam :
a.       Umat mestinya menyadari kesatuan dengan umat lain (menghayati iman dalam kebersamaan)
b.      Umat mesti aktif ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan hidup menggereja di lingkungan/wilayah dengan segala charisma dan karunia yang dimilikkinya
·         Konsekuensi untuk hierarki :
a.       Hierarki mesti menyadari bahwa tugas kepemimpinan yang diembannya adalah tugas pelayanan. Mereka berada di tengah-tengah umat sebagai pelayan
b.      Hierarki mestinya memberi ruang dan tempat bagi umat untuk berperan aktif dalam ikut membangun Gereja  dengan charisma dan karunia yang mereka miliki
5.      Dasar dari Gereja yang mengumat
·         Kita masing-masing secara pribadi dipanggil untuk melibatkan diri secara penuh dalam kehidupan Umat Allah ini. Atau secara singkat dikatakan kita harus MENGUMAT.     Mengapa?  Hidup mengumat pada dasarnya merupakan hakikat dari Gereja itu sendiri, sebab hakikat Gereja adalah persaudaraan cinta kasih seperti yang dicerminkan oleh hidup Umat Purba (lih. Kis 2: 41 - 47).
·         Dalam hidup mengumat banyak karisma dan rupa-rupa karunia dapat dilihat, diterima, dan digunakan bagi kekayaan seluruh Gereja. Hidup Gereja yang terlalu menampilkan segi organisatoris dan struktural dapat mematikan banyak karisma dan karunia yang muncul dari bawah ( lih. 1Kor 23: 7-10).
·         Dalam hidup mengumat, semua orang yang merasa menghayati martabat sama akan bertanggung jawab secara aktif dalam fungsinya masing-masing untuk membangun  Gereja dan memberi kesaksian kepada Dunia ( lih. Ef 4: 11-13; 1Kor 12: 12-28; 26-27 ).
6.      Ya, lingkungan/paroki saya sudah merupakan  Gereja local yang mengumat. Karena para umat sudah aktif ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan hidup menggereja, serta para hierarki juga sudah di tengah-tengah umat dan peka untuk melihat charisma dan karunia yang bertumbuh  di kalangan umatnya. Serta awam sudah menjadi partner hierarki.
7.      Perbedaan Gereja Institusional Hierarki Piramidal dan Gereja sebagai persekutuan Umat adalah :
·         Gereja Institusional Hierarki Piramidal
Model ini lebih menonjolkan dalam hal sebagai berikut:
a. Organisasi yang berstruktur piramidal tertata rapi
b. Kepemimpinannya bersifat tertahbis
c. Gereja merasa sebagai satu-satunya penjamin kebenaran dan keselamatan (extra Eclesiam nulla salus)
·         Gereja sebagai persekutuan umat
Model ini lebih menonjolkan dalam hal sebagai berikut:
a. Hidup persaudaraan karena iman dan harapan yang sama. Persaudaraan ini adalah persaudaraan kasih
b. Keikutsertaan umat dalam hidup menggereja
c. Hukum dan peraturan memang perlu, tetapi dibutuhkanpula peranan hati nurani dan tanggungjawab pribadi.
d. Sikap miskin, sederhana dan terbuka. rela berdialogdengan pihak mana saja.
8.      Gereja sebagai persekutuan umat harus terbuka karena dengan menjadi gereja yang terbuka, gereja dapat menggembangkan dirinya menjadi sebuah gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolic. Selain itu karena Gereja hadir di dunia bukan untuk dirinya sendiri, Gereja hadir di dunia adalah bagi dunia itu sendiri. Gereja hendaknya menjadi sakramen keselamatan bagi dunia.
9.      Kegiatan yang saya lakukan untuk menunjukkan bahwa saya adalah anggota Umat Allah yang sungguh terbuka kepada teman saya yang berkeyakinan lain adalah dengan cara mengadakan misa bersama guna menunjukkan bahwa umat katolik adalah Gereja yang mengumat. Ikut dalam kegiatan gereja, seperti bakti social,


10.  “Menuju Gereja Komunitas Basis Yang Terbuka”
Gereja berasal dari bahasa Protugis: igreja, yang berasal dari bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia) yang berarti dipanggil keluar (ek= keluar; klesia dari kata kaleo= memanggil); kumpulan orang yang dipanggil ke luar dari dunia) memiliki beberapa arti:
1.     Arti pertama ialah 'umat' atau lebih tepat persekutuan orang Kristen. Arti ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja pertama-tama bukanlah sebuah gedung.
2.     Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat Kristen. Bisa bertempat di rumah kediaman, lapangan, ruangan di hotel, maupun tempat rekreasi.
3.     Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama Kristen. Gereja Katolik, Gereja Protestan, dll.
4.     Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab Kristen. Contoh kalimat “Gereja menentang perang Irak”.
5.     Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah “rumah ibadah” umat Kristen, di mana umat bisa berdoa atau bersembahyang.
Gereja (untuk arti yang pertama) terbentuk 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus pada hari raya Pentakosta, yaitu ketika Roh Kudus yang dijanjikan Allah diberikan kepada semua yang percaya pada Yesus Kristus. Gereja adalah tempat kita memuji Tuhan Yesus dan bertemu hamba hamba lain. Suatu Gereja harus lah terbuka karena dengan menjadi gereja yang terbuka, gereja dapat menggembangkan dirinya menjadi sebuah gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolic. Selain itu karena Gereja hadir di dunia bukan untuk dirinya sendiri, Gereja hadir di dunia adalah bagi dunia itu sendiri. Gereja hendaknya menjadi sakramen keselamatan bagi dunia. Dengan menjadi Gereja yang terbuka kita semua umat katolik dapat membuktikan kepada dunia bahwa walaupun jumlah kita mayoritas namun kita bisa menunjukkan bahwa kita satu dan tujuan kita sama. Serta kita bisa menunjukkan bahwa kita solider dan dapat menjadi terang dan garam dunia.



3 komentar: